Selasa, 28 Februari 2012

MEMBUAT ESSAY TENTANG LOGIKA

APA ITU LOGIKA
A.      PENGERTIAN LOGIKA
Filsafat tidak memberikan jawaban atas pemecahan persoalan filsafat dengan suatu jawaban
yang dapat diuji kebenarannya dengan metode empiris atau yang dapat dibuktikan dengan pengujian-pengujian eksperimental. Pemecahan terhadap persoalan filsafat hanya dapat dilakukan melalui pemikiran yang sunguh-sungguh dan mendalam. Meskipun demikian, jawaban yang diajukan haruslah dengan perbincangan yang masuk akal. Dengan kata lain, keberlangsungan filsafat harus didukung dengan adanya penalaran (reasoning) dan perbincangan (argument).
Semua tema ini dibicarakan dalam logika.

1.       Sejarah Perkataan Logika
Perkataan logika diturunkan dari kata sifat logike, bahasa Yunani, yang berhubungan dengan kata benda logos, berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran. Hal ini membuktikan bahwa ternyata ada hubungan yang erat antara pikiran dan perkataan yang merupakan pernyataan dalam bahasa.
Nama logika untuk pertama kali muncul dari filsuf Cicero (abad ke-1 Sebelum Masehi), tetapi dalam arti seni berdebat. Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad  ke-3 Sesudah Masehi) adalah orang pertama yang menggunakan kata logika dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.
Disamping dua filsuf di atas (Cicero dan Alexander Aphrodisias), Aristoteles pun telah berjasa besar dalam menemukan logika. Aristoteles memakai istilah analitika  dan dialektika.
        Analitika untuk penyelidikan mengenai berbagai argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang besar, sedangkan Dialektika untuk penyelidikan mengenai argumentasi-argumentasi yang berttitk tolak dari hipotesis atau putusan yang tidak pasti kebenarannya.
2.       Beberapa Batassan Logika dari Para Filsuf dan Ilmuwan
Berikut ini beberapa pengertia logika :
a.      Hassbullah Bakry
Logika adalah ilmu pengetahuan yang mengatur penitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan pikirannya dapat mencapai kebenaran. Logika juga mempelajari aturan-aturan dan cara berpikir yang dapat menyampaikan manusia kepada kebenaran dan logika mempelajari pekerjaan akal dipandang dari aspek benar atau salah. (Hassbullah Bakry, 1964).
b.      N. Drijarkara
Logika adalah ilmu pengetahuan yang memandang hukum-hukum susunan atau bentuk pikiran manusia yang menyebabkan pikiran dapat mencapai kebenaran. Berdasarkan definisi ini, orang awam akan biasa mempunyai kepandaian logika sekadar sebagai hukum kodrati manusia sehingga apabila dihadapkan pada penalaran yang sulit, akan mengalami kesesatan dalam berpikir.
c.       Fudyartanta
Logika adalah ilmu yang mempelajari secara mendalam tentang kebenaran berpikir. Dengan kata lain, logika adalah ilmu radikal tentang berpikir yang benar, supaya hasilnya benar. Dengan mempelajari dan mempergunakan logika sebagai ilmu filsafat berpikir, kita akan menemukan metode berpikir dengan berbagai rumusan dan bahan-bahan yang dipikirkan.
d.      Nuril Huda
Logika adalah ilmu yang mempelajari dan merumuskan kaidah-kaidah dan hukum-hukum sebagai pegangan untuk berpikir tepat dan prakti bagi mencapai kesimpulan yang valid dan pemecahan persoalan yang bijaksana.
e.      Ir. Poedjawijatna
Logika adalah filsafat budi (manusia) yang mempelajari teknik berpikir untuk mengetahui bagaimana manusia berpikir dengan semestinya.
f.    A.B. Hutabarat dalam bukunya Logika (1967),yang merupakan terjemahan bebas dari karya A. Vloemans dan Regis Jolivet mendefinisikan, logika adalah ilmu berpikir yang tepat dan sekadar dapat menunjukkan adanya kekeliruan di dalam rantai proses pemikiran sehingga kekeliruan itu dapat dielakkan, maka hakikat dari logika dapat pula disebut teknik berpikir.

B.      OBJEK LOGIKA
Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek yang dibedakan menjadi dua :
·        Objek Material, yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu.
·       Objek Formal, yaitu sudut pandang yang ditujukan kepada bahan dari penelitian atau pembentuka pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu disorot.
Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat.
C.      SEJARAH LOGIKA
Awal lahirnya ilmu logika  tidak dapat dilepaskan dari upaya para ahli pikir Yunani. Mereka berusaha menganalisis kaidah-kaidah berpikir dan menghindari terjadinya kesalahan dari membuat kesimpulan. Ahli pikir yang memelopori perkembangan logika sejak awal lahirnya adalah Aristoteles (384-322 SM).

1.       Perkembangan Logika pada Zaman Islam
Upaya uintuk mengembangkan logika, tampak dari upaya beberapa filsuf Islam yang aktif meyalin buku-buku karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab.
Diantara filsuf Islam tersebut adalah Johana bin Pafk yang menyalin buku kategori Aristoteles Manqulatul-Assyarat li Aristu, Ibnu Sikkit Jakub Al-Nahwi (803-859 M) member komentar dan tambahan dalam bukunya Ishlah fil-Manthiqi, Jakub bin Ishak Al-Kindi (791-863 M) menyalin bagian-bagian logika Aristoteles dan member komentar satu persatu. Penyalin bagian-bagian ini tidak dilarang oleh kaum gereja.

2.       Perkembangan Logika di Barat
Petrus Alberadus (1079-1142 M) adalah ahli pikir yang mencoba menghidupkan kembali pelajaran logika diperguruan tinggi. Upaya beliau adalah menyampaikan pelajaran logika dari Aristoleses yang tidak dilarang, diantaranya Categoriae, Eisagoge, dan De Interpretatione. Meskipun demikian, beliau berusaha untuk menggali naskah dari Cicero (topic), Apuleus (komentar tentang perhermanias), dan Bothius (komentar tentang De Interpretatione). Keseluruhan naskah ini kemudian dikenal sebagai Ars Vetus (logika tua).

D.      GUNA DAN MANFAAT LOGIKA 
Ada beberapa kegunaan logika, yaitu dengan belajar logika dapat:
a.   Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren;
b.   Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif;
c.    Menambah kecerdaskan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri;
d.  Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan. (Jan Hendrik Rapar, 1996).

E.       HUBUNGAN LOGIKA DENGAN PSIKOLOGI, BAHASA, DAN METAFISIKA
a.       Logika dan Psikologi
Dalam psikologi membicarakan perkembangan pikiran tentang pengalaman melalui proses subjektif di dalam jiwa. Dengan demikian, psikologi memberikan keterangan mengenai sejarah perkembanga berpikir.
b.      Logika dan Bahasa
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan isi hati dan pikiran seseorang sehingga dengan bahasa, orang lain dapat mengerti tentang isi hati atau pikiran yang disampaikan, misalnya melalui bahasa isyarat, tertulis atau lisan.
c.       Logika dan Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari hakikat realitas. Hakikat realitas dapat dicari dan ditemukan di balik sesuatu yang tampak atau nyata. Oleh sebab itu, metafisika selalu mencari kebenaran/hakikat realitas di balik yang tampak dan nyata.

F.       PEMBAGIAN LOGIKA
Logika menurut The Liang Gie (1980) dapat digolongklan menjadi lima macam yaitu sebagai berikut.
a.       Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit
b.      Logika Deduktif dan Logika Induktif
c.       Logika Formal dan Logika Material 
d.      Logika Murni dan Logika Terapan
e.      Logika Filsafati dan Logika Matematik


 SUMBER:
Dari buku DASAR-DASAR LOGIKA
Oleh    : Drs.Surajiyo
                    Drs.Sugeng Astanto, M.Si.
                    Dra.Sri Andiani
PENERBIT: PT.BUMI AKSARA